Minggu, 14 Februari 2010
SAAT INI S2 ANTROPOLOGI ADA PENERIMAAN MAHASISWA BARU......
Senin, 08 Februari 2010
BIAYA PENDIDIKAN
2. Biaya Operasional Pendidikan (BOP) : Rp. 5.000.000,-/semester
3. Dana Pengembangan Rp. 3.000.000,-
4. Dana Pelengkap Pendidikan:
a. Praktek Metodologi Rp 700.000,-
b. Seminar Proposal Rp. 450.000,-
c. Seminar Hasil Rp. 500.000,-
d. Ujian Tesis Rp. 350.000,-
Total biaya pendidikan selama 4 semester adalah Rp. 25.000.000,-
PERSYARATAN
1. Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh panitia.
2. Rekomendasi atasan.
3. Fotocopy ijazah S1 dan Transkrip studi yang telah dilegalisir oleh
yang berwenang.
4. Menyelesaikan kewajiban administrasi keuangan.
5. Pas foto berwarna 2 X 2 4 Lbr, 3 X 4 4 Lbr
PERSYARATAN AKADEMIK
1. IPK minimal 2,75 atau setara dengan nilai rata-rata 6.
2. Lulus tes tertulis dan Tes Potensi Akademik.
3. Toefl minimal 450 (dapat dicapai selama masa kuliah).
4. Bagi calon mahasiswa di luar bidang studi antropologi diharuskan mengikuti Matrikulasi.
STAF PENGAJAR
Johsz R. Mansoben, PhD,MA
Dr. Agapitus .Ezebio. Dumatubun, MSi.
Dr. Simon Abdi K. Frank, MSi
Dr. Enos Rumansara, MSi.
Drs. Naffi Sanggenafa, MA (Kandidat)
Drs. Akhmad Kadir, M.Hum (Kandidat)
Dra. Marlina Flassy, M.Hum (Kandidat)
Drs. Agustinus Jarona, MSi (Kandidat)
Dosen Tidak Tetap
Prof.. Achmad Fedyani Saifuddin, PhD,MA. (UI)
Prof. Dr. Sulistyowati Irianto, MA. (UI)
Iwan Tjitradjaja, PhD, MA (UI)
Dr. Tony Rudiansyah, MA (UI)
Prof. Heddy Shri Ahimsa, PhD, MA (UGM)
Prof. P.M. Laksono, PhD, MA (UGM)
Pudjo Semedi, PhD, MA (UGM)
Prof. DR. Berth Kambuaya, MBA. (UNCEN)
DR. Chris Fautngil, MA(UNCEN)
DR. La Pona, MSi (UNCEN)
Rosye Tanjung, PhD, MSc.(UNCEN)
DR. Aleda Mawene, MSi (UNCEN)
DR. Hendrik Krisifu, MSi (UNCEN)
Drs. Akbar Silo, MS.(Kandidat) (UNCEN)
DR. M. Musa’ad, M.Si (UNCEN)
DR. Sumihe (STT. Kijne)
DR. Nelles Tebay, Pr (STFT )
BEBAN DAN MASA STUDI
KURIKULUM
1. Teori Antropologi
2. Metodologi Antropologi
3. Antropologi Sosial Budaya
4. Manusia dan Kebudayaan Papua
5. Manusia dan Kebudayaan Melanesia
6.Tesis
7.Matrikulasi:DoingEthnography
B. MATA KULIAH PILIHAN
Hukum dan Kebudayaan
Kesehatan dan Kebudayaan
Kebudayaan, Lingkungan dan Pembangunan
Agama dan Kebudayaan
Community Development dan Gerakan Sosial
Migrasi dan Etnisitas
Lokal dan Global
Bahasa, Kognisi dan Kebudayaan
Pariwisata dan Kebudayaan
Ekonomi dan Kebudayaan
Pendidikan Multikulturalisme
Gender dan Kebudayaan
Birokrasi dan Kebudayaan
Kebudayaan, Pertanian dan Bahari
Pembangunan dan Kebijakan Publik
KOMPETENSI
2. Lulusan Magister Antropologi memiliki kemampuan yang handal dalam mendesain dan merekonstruksi kebijakan pembangunan berbasis sosial budaya.
3. Lulusan Magister Antropologi memiliki kemampuan yang handal dalam memecahkan masalah pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip metodologi penelitian kualitatif dan eksploratif serta diseminasi hasil penelitian untuk pengembangan kehidupan sosial budaya.
TUJUAN
2. Menghasilkan tenaga pemikir dan analis pembangunan, yang memiliki kemampuan berinovasi, kreatif dan berinisiatif dalam menciptakan, mengalihkan, menyebarluaskan dan menerapkan ipteks di bidang Antropologi.
3. Menghasilkan mode pengembangan ipteks berwawasan sosial budaya yang mengekspresikan Pola Ilmiah Pokok Universitas Cenderawasih sebagai Institusi terkemuka dalam mengemban amanat pelestarian budaya dan adat istiadat.
4. Menghasilkan dan menyebarluaskan karya akademis dalam rangka riset ilmiah dan pengembangan sosial budaya yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah pembangunan.
5. Menghasilkan model-model layanan publik dalam rangka mengemban dharma pengabdian kepada masyarakat.
6. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam rangka pencitraan publik sehingga memiliki kapasitas unggul dalam menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi di bidang keantropologian.
7. Mewujudkan matra kerjasama kemitraan antar Institusi pemerintahan, pendidikan, dan lembaga profesi di dalam/luar negeri untuk kontribusi nyata antropologi dalam pembangunan
VISI DAN MISI
Visi :
Terwujudnya peran terkemuka dalam mengembangkan ipteks dalam bidang keantropologian untuk menunjang pembangunan
Misi :
1. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan jenjang Magister dan Doktor yang bermutu dengan menjunjung tinggi prinsip kejujuran ilmiah, integritas, dan kolaboratif;
2. Mengembangkan kurikulum yang kontekstual sesuai dinamika pembangunan, bertumpu pada kajian deskriptif analitik dan argumentatif terhadap berbagai dimensi kehidupan sosial budaya yang beragam dan dinamis dalam konteks lokal, nasional, dan global;
3. Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian dan publikasi ilmiah serta layanan masyarakat yang kredibel dalam rangka pengembangan ipteks dan kualitas kehidupan sosial budaya;
4. Menyelengarakan tata kelola manajemen organisasi yang integratif, transparan, akuntabel, dan non-diskriminatif .
Bahwa dalam rangka mengantisipasi dampak globalisasi dan modernisasi, diperlukan langkah antisipatif untuk meredam dimensi negatifnya dan menguatkan dimensi positifnya sehingga faktor tantangannya dapat dieliminasi menjadi peluang untuk dimanfaatkan bagi kemajuan pembangunan.
Hal ini sangat relevan dengan adanya pergeseran orientasi pembangunan beraras desentralisasi yang otonom, seiring dengan nafas dan jiwa Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah dan Undang-undang nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua. Acuan regulasi tersebut berimplikasi pada pengaturan atas dasar kewenangan sendiri untuk mendudukkan kebutuhan lokal pada posisinya yang tepat dalam kepentingan nasional.
Sebagai salah satu contoh -- secara internal, Papua merupakan bagian wilayah nasional yang memiliki karakteristik spesifik ditinjau dari aspek sistem budaya, adat-istiadat, serta konfigurasi ekologisnya, dan secara eksternal, memiliki posisi geografis yang strategis sebagai wilayah terdepan dalam sistem kekerabatan antar negara di kawasan Pasifik. Berdasarkan karakteristik tersebut, maka Papua membutuhkan intervensi pendekatan pembangunan yang berbeda secara khas dengan bagian wilayah lainnya.
Pengalaman pembangunan selama ini menunjukkan adanya bias kebijakan dan strategi, yang antara lain disebabkan oleh belum memadainya intersepsi aspek budaya dan adat istiadat serta konfigurasi ekologis ke dalam perspektif pendekatan pembangunan. Padahal, salah satu pendekatan pembangunan yang dipandang dapat menghantarkan masyarakat ke arah kemajuan yang mandiri adalah pendekatan berbasis budaya dan adat istiadat yang berwawasan lingkungan.